Wednesday, January 3, 2018

"GEERRR" UNIKNYA USTADZ ABDUL SHOMAD

Karena mungkin saya Kristen ya, walau ditengah ramainya pemberitaan tentang Ust. Abdul Somad ini, awalnya saya tidak ngehh dan juga tidak terlalu tertarik untuk mengetahui siapa Ustad ini. Malah di memori saya, saya pikir dia ini adalah Ust. Solmed yang populer itu.

Ternyata sesudah kemarin, sekali lagi! baru kemarin, pasca saya ikuti pemberitaan kasus cekal di Hongkong, dan pasca saya baca secara tak sengaja tulisan Imam Samsi di Opini Detik.Com, barulah saya tertarik mengetahui siapa Ustad ini. Mosok sekelas Iman Samsi yang tinggal di benua lain saja menulis tentang dia, pikir saya. Pastilah sesuatu orang ini. Barulah kemudian saya mengikuti pemberitaan tentang Ustad ini. Lihat wajahnya, kaget saya! Selain karena ternyata Ust. Abdul Somad ini bukan Ust Solmed seperti dipikiran awal saya, yang kedua, wajahnya juga (mohon maaf) agak "unik", sangat lokal. Hehe.. Dan ini diluar dugaan saya. Saya pikir awalnya dia sudah mentereng seperti Ustad yang lain.

Kemudian saya lanjutkan lagi penelusuran saya masuk ke Youtube. Tambah kaget lagi saya. Rekaman ceramahnya di banyak tempat di Indonesia ini ternyata sudah sangat banyak di Youtube.

Kemudian saya coba putar dan dengar beberapa ceramahnya. Tambah kaget lagi saya! Karena isinya ternyata sangat berkualitas. Berisi. Penuh ilmu. Penuh rujukan. Padat bacaan. Kontekstual. Geerrr. Dan yang utama lagi, gampang dipamahi dan tidak membosankan. Inilah menurut saya ceramah: "rasa Indonesia berlogat daerah berilmu tinggi padat bacaan".

Walau Kristen, sejak dulu saya sangat suka mendengar ceramahnya KH. Zainuddin MZ almarhum. Bahkan ada acara ceramah agama beliau (dulu) di TV One yang sampai sekarang acara itu juga masih ada, saya lupa apa namanya acaranya, dimana beliau sering jadi pengisi Khotbah-nya, sering saya tonton. Karena memang enak dengar ceramah KH. Zainuddin MZ ini. Udahlah tinggi ilmunya. Pengajarannya juga sangat bagus. Ada gerrrr nya lagi, humornya, dan celetukan-celetukannya itu lo yang kita rindu karena buat mata melek terus nyimak tidak buat ngantuk.

Sesudah mendengar beberapa ceramah Ust. Abdul Somad ini di Youtube, saya berpikir "The New KH. Zainuddin MZ telah lahir". Tidak persis sama, namun perasaan saya ketika mendengar ceramahnya terasa sama.

Banyak orang pintar, tinggi sekolahnya, tinggi ilmunya, namun ketika bicara, dia tidak bisa buat gerrrr dan menarik orang untuk terus mendengar apa yang dia sampaikan. Dalam diri Ust. Abdul Solmed saya melihat hal itu ada. Dia mampu membuat Ummat duduk diam, anteng tenang mendengar dan menyimak apa yang dia sampaikan. Sama dengan KH. Zainuddin MZ yang mampu menghipnotis "jutaan Ummat" ketika dia sudah mulai bicara dari atas mimbar. Mencipta daya pikat!

Saya baca Wikipedia, ternyata Ust. Abdul Somad ini orang Asahan, Sumatera Utara. Satu kampung kita ternyata "wak Abdul"! Sama-sama orang Sumut. Dan dia juga lama di Riau. Lidah lokal yang melahirkan logat khas inilah yang menurut saya tambah membuat lengkap dan enak kita mendengar Ust. Abdul Somad ini kalau bicara. Sama dengan KH. Zainuddin MZ dengan logat khas Betawinya. Tarikan logat lokal ini yang "medok" inilah menurut saya yang semakin melengkapi Ustad Abdul Somed ini. Kalau ilmu tak usah ditanya lagi lah. Lulus dari Al-Azhar dan Institut Dar Al-Hadis Al-Hassania Maroko, rasanya sudah jaminan mutu untuk itu.

Maju terus Wak Abdul. Eh salah. Pak Ustad Abdul Somad maksudnya. Hehee.. Lanjutkan terus "ceramah rasa Indonesia berlogat daerah berilmu tinggi" untuk mencerahkan Negeri ini.

KENAPA KEBAIKAN HARUS DIULANG-ULANG...?

Ya, kenapa hal-hal yang baik itu perlu diulang...?

Sering kali muncul pertanyaan-pertanyaan seperti dibawah ini,

Kenapa hafalan Qur'an harus diulang-ulang...?

Kenapa sholat harus diulang-ulang...?

Kenapa sedekah harus diulang-ulang...?

Kenapa berbuat baik harus diulang-ulang...?

Kenapa shaum harus diulang-ulang...?

Kenapa berdo'a harus diulang-ulang...?

Bahkan, banyak ayat Al-Qur'an yang diulang-ulang...?

Tiada lain dan tiada bukan, tujuannya untuk MENGUATKAN. Semakin diulang, semakin kuat. Semakin diulang, semakin menancap di pikiran bawah sadar. Inget terus...

Ibarat pisau yang semakin diasah, maka akan semakin tajam...

Dan, kata-kata yang sering kita ulang, akan menjadi doa dan nyata...

Itu sebabnya kenapa kata-kata yang tidak positif dan memberdayakan, sebaiknya tidak perlu diulang-ulang. Karena semakin diulang, semakin kuat dalam ingatan. Bahkan berpotensi menjadi kenyataan.

Bagaimana tidak, alam semesta dan seisinya pun turut meng-amin-kan...

Ngga percaya...? Yuk kita buktikan...

Silahkan Anda ambil segelas air. Lalu katakan ke air itu, "Ya Allah, jadikan air ini sebagai obat yang dapat mengobati penyakitku. Juga jadikan sebagai 'racun' yang dapat menghancurkan seluruh energi negatif yang ada dalam tubuhku. (Ulang-ulang, sampai keyakinan itu datang, lalu minumlah). Sadar atau tidak, molekul-molekul pada air itu berubah menjadi indah dan menyehatkan tentunya...

Kemudian, Anda ambil lagi segelas air, katakan pada air itu, "You make me sick...! Kamu itu bikin aku sakit..." (Ulang-ulang, sampai benar-benar yakin, lalu minumlah...) Insya Allah tak lama kemudian beneran sakit. Entah kepalanya yang sakit, perutnya, atau yang lainnya...

Makanya jangan heran, jika makanan yang 'sering' dihina, dicela, dimaki, biasanya cepat basi...

Begitu pun dengan tumbuhan, mereka tidak mau tumbuh jika ditanam oleh orang yang sering marah dan gemar mencela...

Dan masih banyak lagi fenomena-fenomena lainnya, yang apabila diulang-ulangu maka akan semakin kuat dan tajam, setajam silet...!

Masih ingat, seorang artis yang menyanyikan lagu "Lelaki buaya darat"...? (Tidak perlu disebut namanya)

Anda boleh bayangkan, kalimat itu sering diulang-ulang setiap kali ia bernyanyi, manggung, dll. Seiring berjalannya waktu, ternyata kalimat itu menjadi nyata...

Begitu pun dengan seorang emak yang bertanya tentang, "Kang, kenapa anak Saya suka sakit setiap kali kehujanan...?"

Jawabannya, bisa jadi ada 2 kemungkinan.
1. Karena 'suka' sakit. Coba deh ganti dengan 'tidak suka', insya Allah aman.
2. Sering dihipnotis sama emaknya. Bisa jadi si emak sering bilang (mensugesti), "Nak jangan hujan-hujanan, nanti sakit." Sadar atau tidak, kalimat itu telah menjadi belief system' bagi si anak. Sehingga setiap kali dia kehujanan, pasti sakit.

Padahal, apa salahnya bilang "Nak mainnya di dalam rumah saja. Diluar hujan. Nanti baju kamu basah...". Ulang-ulang lah setiap kali si anak mau main hujan. Sehingga alam bawah sadarnya menangkap kalau main hujan bajunya basah. Bukan sakit...!

Lebih positif dan memberdayakan, bukan...?

Nah, jika kita sudah memahami semua ini, cukup hal-hal baik saja yang harus kita ulang-ulang. Tujuannya tiada lain, agar semakin KUAT dalam ingatan, sehingga menjadi keyakinan...

Semoga bermanfaat...

Wasiat Dr. Musthafa As-siba'i

🍒Apabila engkau ingin ceria dalam hidupmu maka perhatikanlah kesehatanmu,
🍒Apabila engkau ingin mendapat kebahagiaan dalam hidupmu, maka perhatikanlah akhlak dan tingkahlakumu,
🍒Apabila engkau ingin kekal dalam hidupmu maka perhatikanlah buah pemikiran / akalmu,
🍒Apabila engkau ingin mendapatkan semua itu, maka perhatikanlah/pahami dan amalkanlah ajaran agamamu
Rujukan: kitab Hakadza allamatni al- hayat, Dr. Musthafa as-siba'i, hal.5.