Friday, March 17, 2017

GAK PAPA KOK GAK PAKE JILBAB



Assalamualaikum Akh.
Sehat ke?
Alhamdulillah, moga kita selalu sehat, aminnnnnn.
Oke, langsung saja ya, ketika seorang perempuan ditanya “kenapa belum pakai jilbab?” jawabannya minta ampun banyaknya, berbagai macam alasan mereka untuk tidak menggunakan jilbab tersebut. 

Ada yang menjawab
“ Yang penting kan hatinya baik, bukan lihat dari jilbabnya, fisiknya!”
“Jilbaban belum tentu baik”
“lebih baik jilbabin hati dulu, buat hati baik!”
“Aku nggak mau dibilang fanatik dan ekstrimis!”
“Kalo aku pake jilbab, nggak ada yang mau sama aku”
“ Kalo calon suamiku gak suka gimana?”
“ Ngapa sih agama cuma diliat dari jilbab dan jilbab?”
“Tapi kan itu hal kecil, kenapa jilbaban harus dipermasalahin?”


Dan banyak alasan-alasan lainnya yang gak bisa kita sebutkan satu persatu, kalaulah alasannya yang pentingkan hatinya baik, kan gak dilihat dari jilbabnya, fisik! terus ngapain salonan tiap minggu? make-upan? itu kan fisik. Dan Islam meyakini bahwa iman itu bukan hanya perkara hati, namun juga ditunjukkan dalam fisik atau amalan lahiriyah. Hati pun cerminan dari lahiriyah. Jika lahiriyah rusak, maka demikianlah hatinya, ya kan.

Dan kalaulah menurutnya jilbaban itu belum tentu baik, bagaimana dengan mereka yang gak jilbaban????

Dan kalau nunggu hati ini menjadi baik baru jilbaban itu gak akan terjadi, karena hati yang baik itu terlihat dari kepala yang tertutup oleh jilbab.

Apalagi? Takut dibilang fanatik dan ekstrimis? Berarti gak takut dengan azab api neraka dong dan gak takut juga dong dibilang fanatik pada sekuler yang pastinya gak pake jilbab dan berarti mereka ekstrim tidak mau taat pada perintah Allah.

Dan kalaulah calon suami atau pacar gak suka dengan kamu berjilbab itu berarti dia bukan calon atau pacar yang tepat buat kamu, didepan kamu aja dia udah tidak taat dengan Allah lalu siapa yang akan menjamin dia jujur dibelakangmu, ingatlah bahwa laki-laki yang baik hanya untuk wanita yang baik, begitu juga sebaliknya.

Emang gitu kok agama kita mengajari wanita agar mereka tau kalau dia dilihat dari jilbab, sama juga kok kek sekulerisme yang melihat wanita dari paras dan lekuk tubuh.

Bukan kami mempermasalahkan, tapi kami tidak mau itu jadi masalah kamu nanti di akhirat dan jangan remehkan ini, karena suatu masalah yang besar itu diawali dari peremehan kepada hal yang kecil pula.

Dan banyak lagi permasalahan yang berkaitan dengan jilbab. Kok dipermasalahkan ya? Padahalkan itu kewajiban dari Allah, GAK PAPA KOK bagi kawan-kawan perempuan, yang kamu belum mau memakai jilbab, tenang aja NERAKA MASIH MUAT KOK ☺

Oke, apa itu jilbab?

Ini harus kita ketahui maknanya, karena banyak yang beranggpan bahwa jilbab itu hanyalah penutup kepala saja, padahal makna yang sesungguhnya adalah bagian pakaian yang harus dikenakan oleh semua kaum muslimah untuk menutupi kepala hingga dadanya, ingat ya kawan-kawan KEPALA HINGGA DADANYA, sebagaimana firman Allah didalam surat An-nur ayat 31


.......وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ .......
“...Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya.....”

Oke, dari ayat diatas, maka wajib bagi seorang wanita untuk memperhatikan pakaiannya, apakah pakaiannya itu udah sesuai atau belum dengan firman Allah didalam surat An-Nur tersebut? Kalaulah ia masih memakai jilbab yang hanya untuk mempercantik dirinya dengan dadanya masih terbuka, maka itu belum sesuai dengan perintah Allah. Ingat, jilbab bukanlah mode yang bertujuan membuat wanita lebih cantik, justru jilbab dipakai agar wanita terlindungi dari fitnah. Itulah salah satu tujuan syari’at.

Saya juga agak heran dengan zaman modern sekarang, beda jauh apabila dibandingkan dengan zaman jahiliah dulu, ketika Allah menurunkan firman-Nya yang tertera dalam surat Al-Ahzab ayat 59, tentang kewajiban berjilbab, mereka (wanita yang hidup dizaman jahiliyah) langsung memakainya, beda dengan zaman sekarang, semua punya alasan. Ada yang belum siaplah, bahkan ada yang bilang “jilbab itu hanya bagi wanita yang sholeha” hmmmmmm wallahu a`lam.
Oke, yang pertama JILBAB ITU WAJIB

Dari ayat yang diatas tadi kita tahu jilbab itu wajib, Konteks jilbab disini tidak hanya menutup rambutnya saja, melainkan menjulurkan jilbab hingga ke bagian dadanya. Sudah pasti, jilbab yang dikenakan haruslah lebar, tidak mini dan bisa menutupi bagian-bagian tubuh yang harus dijaga.

Baiklah, akan saya jelaskan lebih rinci lagi maksud dari ayat tersebut. Yang dimaksud dengan jilbab dalam ayat tersebut ialah jilbab yang sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala hingga dada. Ayat tersebut juga semakin memperjelas bahwa jilbab tak hanya digunakan untuk menutupi kepala saja (dalam artian rambut) namun juga digunakan untuk menutupi bagian tubuhnya, termasuk dada. Jika mengenakan jilbab yang mini dimana umumnya jilbab diikatkan ke leher, ini berarti tidak sesuai dengan apa yang dimaksudkan dalam ayat tersebut.

Lalu bagaimana dengan jilbab modis? Umumnya, jilbab modis kebanyakan tidak sesuai dengan apa yang dituntunkan dalam Al-Qur’an. Seringkali karena alasan modis, jilbab yang dikenakan justru meninggalkan unsur syar’i-nya. Jilbab dibuat sedemikian rupa sehingga bagian dada yang seharusnya tertutupi, justru malah kelihatan.

Bukan berarti Islam melarang para wanita muslimah untuk tampil modis. Tak ada salahnya modis, asalkan jilbab atau pakaian yang dikenakan sesuai dengan yang telah diperintahkan oleh Allah dalam QS An Nuur 31 dan QS Al Ahzab 59.

Terkadang orang berseloroh, “Berjilbab, kok gitu sih?” Kebanyakan masyarakat awam selalu berpikir bahwa wanita yang mengenakan jilbab diartikan sebagai orang yang kadar imannya kuat. Tidak heran jika dalam kenyataannya masih banyak didapati wanita-wanita berjilbab yang masih melakukan hal-hal yang melanggar agama, termasuk berzina (nau’dzubillah).

Fakta yang banyak terjadi di masa sekarang ini, banyak wanita yang sudah mengenakan jilbab, namun akhlaqnya tak berbeda jauh dengan mereka yang belum mengenakan jilbab, bahkan lebih parah dari mereka. Berjilbab, tapi masih hobi pacaran, berdua-duaan dengan sang kekasih entah di tempat yang sepi atau ramai, hmmmmmmmm.

Pemandangan yang membuat kita tersayat ketika kita mendapati wanita-wanita berjilbab, dengan tanpa bebannya membonceng di atas sepeda motor yang ditunggangi oleh laki-laki yang bukan mahromnya. Jarak mereka begitu dekat, bahkan terlalu mepet dengan tubuh laki-laki itu. Padahal, ia sudah mengenakan jilbab.

Inilah yang membuat sebagian besar wanita-wanita yang beragama Islam enggan mengenakan jilbab. Mereka merasa belum pantas untuk menjilbabi hatinya. Mereka takut, jika mereka berjilbab nanti, mereka tidak bisa menjaga jilbabnya. Mereka lebih berpikir untuk tidak mengenakan jilbab karena takut tidak bisa menjaga akhlaqnya.

Padahal menutup aurat itu hukumnya adalah wajib bagi setiap wanita yang beriman. Siap atau tidak siap, setiap wanita muslimah diharuskan menutup auratnya. Jika merasa belum pantas menjilbabi hati, justru dengan jilbablah, kita bisa menjadikannya sebagai cermin untuk menata diri.

Karena jilbab merupakan identitas kita sebagai seorang muslimah, sebagai hamba-Nya yang taat, tentu kita akan selalu menjaga jilbab, jangan sampai jilbab yang kita kenakan justru malah menimbulkan fitnah. Nantinya, jilbab ini akan membawa kita pada perubahan sikap, tingkah laku serta perbuatan kita sehari-hari ke jalan yang diridloi-Nya.


Jilbab bisa jaga hati juga akh

Jilbab sebagai alat untuk menjaga hati, bukan menjaga hati terlebih dulu, kemudian baru mengenakan jilbab. Karena menutup aurat hukumnya adalah wajib, maka dengan mengenakan jilbab sekaligus menjilbabi hati adalah hal yang harus kita lakukan sebagai seorang muslimah.


Ni saja Akh, moga saja bermanfaat untuk kita semua dan mohon maaf atas kekurangannya

Kumpulan catatan motivasi hidup dan yang bisa menginspirasi pembaca seperti cerita motivasi diri, kerja, cinta, islami sebagai gambaran dan contoh hidup agar bisa lebih semangat dan menyadari bahwa hidup itu Indah dan Tenang


EmoticonEmoticon