Fenomena yang terjadi sekarang, banyak sekali laki-laki
maupun perempuan yang pada hijrah.
Yang katanya dulunya itu dia hidup dimasa yang gelap,
sekarang Alhamdulillah udah terang benderang, yang dulunya hidup pacaran
sekarang taarufan, yang dulunya hidup dengan aurat yang terbuka sekarang
semuanya serba tertutup.
Alhamdulillah bangetkan, tapi ada satu pertanyaan yang ingin
saya tanyakan, “Hijrahmu karena siapa?”
Karena trend?
Atau karena mantan yang udah nyakiti hatimu?
Atau juga karena sesorang yang kamu cintai?
Coba jawab dari hati yang paling dalam, sebenarnya hijrah
kita itu karena siapa? Lillah kah atau diakah?
Rosulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amalan itu tergantung
niatnya, dan sesungguhnya tiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan” (H.R
Bukhori & Muslim)
Dan kakak kelas saya pernah bilang “yang membedakan antara
ikhlas dan caper itu hanya niat, dan yang tau banget niat kita itu ya hanya
Allah”
Jadi temen-temen, kalaulah niat hijrah kita karena trend,
karena orang yang kita cintai dan lain sebagainya maka itu akan menjadi hal
yang sia-sia, karena yang Allah lihat itu hati kita, jika kita melakukannya
lillah maka yang kita dapatkan ridho-Nya di dunia dan juga diakhirat. Namun
jika sebaliknya dunia pun belum tentu kita dapatkan apalagi akhirat-Nya.
Mungkin banyak sekali temen-temen yang sudah pada hijrah
kemudian mereka ikut kajian-kajian baper. Ini bukan larangan untuk ikut kajian
seperti itu ya, tentu saja itu penting untuk menguatkan hati kita agar tidak
kembali pada masa yang penuh dengan kegalauan, hanya saja itu bukan ilmu yang
tepat untuk kamu yang baru hijrah.
Berapa banyak mereka yang hijrah karena baper lihat
selebgram yang nikah muda, baper lihat film islami yang bertemakan cinta dan
baper lihat video-video anak kecil yang sejak dini sudah mengenakan niqob. Ada
yang seperti itu? Hehehe
Sebenarnya jilbab panjang, celana cingkrang itu tidak
menghasilkan apa-apa jika kita tidak merubah akhlaq kita. Dan merubah akhlaq
itu tidak instan, ada perjuangan dan rintangan yang harus dilalui. Salah
satunya meningkatkan paham agama. Kita harus bekali hijrah kita dengan ilmu
yang banyak.
Apa keuntungan yang kita dapatkan setelah hijrah, jika ilmu
agama kita segitu-gitu aja?
Hafalan kita hanya 3 qul, sholat kita masih seperti ayam matuk
beras, bacaan quran kita masih berantakan, hadits gak ada yang kita hafal. Oleh
karena itu, mari kita utamakan memahami ilmu agama setelah berhijrah.
In sya Allah, jika setelah hijrah kita punya ilmu agama yang
matang, sekuat apapun godaan kita akan tetap bertahan dan bahkan akan menjadi
lebih baik.
Tapi buat kamu yang udah hijrah, walaupun belum persis
seperti yang dimaksud diatas itu udah lebih baik banget dibandingkan yang belum
hijrah sama sekali, oke.
Nikmati hijrahmu dan moga Allah pertemukan kita didalam
surganya yang penuh nikmat, aamiin ya Rob.
EmoticonEmoticon